Skip to content

Kegiatan Pusat

Mengembangkan Potensi yang Berkualitas

line

Menggapai Maghfiroh & Kemuliaan Ramadhan Dengan Meneladani Akhlaq Rasulullah SAW

Penulis: Devy Maulana

 

 

Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama bagi umat Islam. Sebagai nabi dan rasul, beliau dikenal sebagai pribadi yang paling mulia dengan sifat yang terpuji. Setiap tindakan dan perkataan beliau mencerminkan kebaikan yang membawa kedamaian dan kebahagian, baik bagi diri sendiri maupun orang-orang di sekitarnya.

Untuk itu pada Bulan Ramadan 1446H, Kerohanian Islam IIPOJK mengadakan pengajian dengan mengambil tema : Menggapai Maghfiroh & Kemuliaan Ramadhan dengan meneladani akhlak Rasullullah SAW. Di sini dibahas bagaimana melaksanakan ibadah di Bulan Ramadan sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Diselenggarakan secara online pada Rabu 12 Maret 2025, pukul 09.00 – 11.00 WIB, dengan penceramah Ustadzah Hanan Nashita Herdina Lc, antusias Mom IIPOJK dalam bertholabul ilmi tidak diragukan lagi. Hal ini terlihat dari banyaknya 92 audiens yang hadir baik dari Jakarta maupun dari daerah.

Ustadzah Hanan menyampaikan bahwa Ramadhan disebut sebagai bulan istimewa dan mulia karena pada bulan ini Alquran diturunkan, Setan dibelenggu dan pintu neraka ditutup, terdapat malam yang mulia yang lebih baik dari seribu bulan, dan doa-doa dikabulkan.

 Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan shaum membawa segala rupa keberkahan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang itu.” (HR Ath-Thabrani)

Sebagai bulan dimana Al Quran diturunkan maka kerap kali Ramadan disebut sebagai bulan Al Quran. Bagaimanapun segala sesuatu yang berkaitan dengan Al Quran menjadi sesutu yang mulia. Maka tak heran bila Bulan Ramadan disebut sebagai bulan yang mulia. Memang pada prinsipnya semua yang terkait alquran menjadi mulia. Malaikat  Jibril sebagai penyampai wahyu juga dikatakan sebagai ruhul amin, Nabi Muhammad yang menjadi penerima wahyu Al Quran juga disebut sebagai manusia yang mulia.

 Dan sungguh, engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.“

(QS Al-Qalam:4)

Bagaimana Nabi Muhammad berpuasa? Hal-hal dibawah ini patut kita teladani apabila kita hendak mencontoh bagaimana manusia yang mulia di sisi Allah dan manusa beribadah di bulan Ramadan:

  1. Berniat puasa setiap harinya dan tidak meninggalkan sahur, beliau selalu mengakhirkan waktu sahur
  2. Beri’tikaf sampai terbit matahari kemudian melaksanakan shalat syuruq (shalat sunnah dhuha awal)
  3. Menjalankan amalan di siang hari dengan dzikir & berinteraksi dengan alquran. Beliau menjadikan Ramadan sebagai bulannya alquran
  4. Menghindari diri dari segala kemaksiatan
  5. Memperbanyak sedekah. Nabi Muhammad adalah orang paling dermawan di bulan Ramadhan
  6.  Memperbanyak dzikir sebelum berbuka puasa
  7. Tidak mencela makanan. Apabila suka dengan maka memakannya, namun bila tidak suka tinggalkan dengan tidak mencela
  8. Menjalankan  puasa Ramadhan dengan dasar  keimanan, niat karena Allah untuk memperbiki dirinya

Untuk meningkatkan kualitas puasa maka kita harus memiliki keimanan, keikhlasan, dan niat yang benar. Berikut tips dari ustadzah untuk meningkatkan kualitas puasa kita:

  1. Amalan Hati
    Hati adalah pokok segalanya, koreksi hati sebelum melakukan  amalan dan sucikan hati dari yang tidak disukai Allah SWT. Kita harus menghindari omong kosong, cacian,  dusta, dan ghibah
  2.  Amalan Fisik
    Yaitu merutinkan shalat sunnah, memperbanyak berinteraksi dengan alquran (tilawah, tadabbur dan tahfidz), dan memperbanyak dzikir dan doa
  3. Amalan harta
    Di bulan yang semua pahala ditingkatkan derajatnya maka perbanyaklah infaq dan shodaqoh meskipun hanya sedikit

 

Editor : Inna Muchlasin

<< Kegiatan Pusat

Need help? Let's chat with us!

Hi, What can i do for you? 00.00

Sekretariat IIPOJK

Hai, ada yang mau ditanyan? 00.00