Kegiatan Pusat
Mengembangkan Potensi yang Berkualitas

Kajian Rohis: Tahun Berganti, Akhlak Berseri Menuju Pribadi Yang Lebih Baik
Penulis Devy Maulana
Dengan izin Allah SWT kami dari sie kerohanian Islam dapat menyelenggarakan pengajian Hybrid di masjid Atta ‘awun lantai 2 gedung Soemitro Djojohadikusumo pada hari kamis tgl 18 juni 2025, pukul 09.00 – 11.00 WIB. Hadir ditengah-tengah jamaah ibu anggota Dewan Pembina yaitu Ibu Ruly Mirza dan Ibu Ani Hasan.
Tema yang diusung pada pengajian kali ini berkaitan dengan Tahun Baru Hijriyah 1447 H yaitu Tahun Berganti, Akhlak Berseri, Menuju Pribadi Yang Lebih Baik Bersama Ustadz M Meterum Abidin Lc M.Ag
Beliau memaparkan: Hijrah dalam konteks Islam memiliki makna yang sangat dalam dan luas. Bukan hanya merujuk pada peristiwa historis ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berpindah dari Makkah ke Madinah, tetapi Hijrah juga mencerminkan transformasi spiritual dan moral. Nabi Muhammad SAW dan para sahabat banyak mendapat siksaan dan kezhaliman oleh penduduk Makkah. Salah satu sahabat Nabi Muhammad yang disiksa karena mempertahankan akidah nya adalah Bilal bin Abi Robah, seorang budak dari Ummayah ibnu kholak. Bilal diemur di terik matahari Makkah, ditimpakan batu besar dan dicambuk agar murtad, namun dengan keteguhan hati akan ke Esaan Allah dia tetap mempertahankan keimanannya dengan menyebut Ahad Ahad Ahad Allah yang Esa. Untuk itu Allah SWT memerintahkan Nabi untuk Hijrah ke Madinah. Walaupun terasa berat untuk meninggalkan kota kelahirannya namun harus dilaksanakan.
Sehinggah Hijrah dapat diartikan sebagai momentum perubahan diri yang wajib diinternalisasikan dalam kehidupan setiap muslim. Kata “hijrah” menurut Bahasa memiliki dua arti, pertama secara Zhahiriy, yaitu perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lebih baik. Yang kedua secara ma’nawy, yaitu perubahan dari satu kondisi kepada kondisi yang lebih baik. Sedangkan hijrah merupakan akar kata hajaro juga memiliki arti meninggalkan/menjauhkan diri
Dunia itu terus bergerak, manusia indentik dengan perubahan. Fitroh manusia adalah berbuat dosa. Sering terjerumus pada kemaksiatan. Sedangkan tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah. Karena hakikat nya manusia itu lemah, lalai, bodoh, memiliki nafsu lawwamah (nafsu tercela) dan selalu diiringi dengan syaiton yang selalu menjerumuskan. Didalam Alquran surat At-takasur dijelaskan bahwa manusia itu hidup bermegah megah sampai melalaikan dirinya dan sampai kamu masuk kedalam kubur. Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan yang megah didunia itu.
Dan selanjutnya Tidak ada amalan yang diperintahkan untuk segera dilaksanakan di dalam Qur’an selain taubat dan hijrah (Ali Imron:133, Al Hadid 21)
Kenapa kita harus Hijrah …
Dengan hijrah seseorang akan mendapatkan banyak keutamaan. Allah memiliki sifat sattar (maha penutup) akan tetapi ketika seorang hamba tidak mau bertaubat dan hijrah maka Allah akan membuka tirainya dengan mematikan dengan keadaan su’ul khotimah dan tersebar aibnya.
Keutamaan ketika seorang berhijrah
-
Jalan menuju rahmat Allah, Sesungguhnya orang orang yang beriman dan orang orang berhijrah dan jihad dijalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan Rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (Al baqoroh 218).
-
Mengapuskan dosa dan mendapatkan kelapangan Dan barang siapa berhijrah dijalan Allah, niscaya mereka mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan rejeki yang banyak. Barang siapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rosul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan disisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (An Nisa 100)
-
Menjadikan mulia dan mendapatkan surga,
- Orang orang beriman dan berhijrah serta yang berjihad dijalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya disisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.
- Tuhan menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat, keridoan dan surga, mereka mendapatkan kesenangan yang kekal didalamnya. (At Taubah 20-21)
Selain makna aslinya adalah meninggalkan dan berpindah dari negri kafir menuju negri yang muslim, hijrah juga dimaknai dengan meninggalkan kemaksiatan dan menjauh dari dosa-dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Seorang muslim (yang sempurna Islamnya) ialah (apabila) kaum muslimin (yang lain) selamat daripada (keburukan) lidahnya dan kemaluannya. Adapun Muhajir (orang yang berhijrah) adalah seorang yang meninggalkan apa apa yang dilarang oleh Allah Ta’ala (HR.Bukhari no 10 dan Muslim no 40)
Berkenaan dengan hijrah ini, Abdullah At Tustary, sebagaimana dalam kitab Hiyatul Aulya berkata : “Hijrah itu hukumnya wajib sampai hari kiamat, dari kebodohan menuju ilmu, dari lalai menuju ingat kepada Allah, dari maksiat menuju taat, dan dari biasa buat dosa menuju taubat” .
Keutamaan Akhlak
-
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku diutus menyempurnakan akhlak yang mulia (HR.Al-Bukhari dalam kitab al Adabul Mufrad no 273)
-
Abu Hurairah Radhiallahu’anhu berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang kebanyakan yang menyebabkan manusia masuk surga, maka beliau menjawab : “Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia”. Dan ketika ditanya tentang kebanyakan yang menyebabkan manusia masuk neraka, maka beliau menjawab “Lidah dan kemaluan” (HR.At-Tirmizi no 2004,al-Bukhari dlm al-Adabul Mufrad no 289) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang paling aku cintai diantara kalian dan yang paling dekat tempat duduknya dengan ku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian” (HR.Tirmizi no 1941).
Tiga Pilar Akhlak Seorang Muslimah
-
Syukur, Allah berfirman : Sesungguhnya kalau kalian para manusia bersyukur kepada Allah niscaya akan Aku tambah dan niscaya akan aku datangkan nikmat yang berikut nya. Para ulama mengatakan, Ketika kita bersyukur kepada Allah kita akan mendapatkan 2 Nikmat yaitu : nikmat yang terus menerus dan nikmat barokah (kebaikan). Setiap nikmat yang diberikan Allah kepada kita kelak akan di mintakan pertanggung jawabannya diakhirat kelak.
-
Sabar, menjadi sangat penting bagi kita untuk sabar, banyak terjadi hal hal yang merugikan kita karena tidak sabar. Sabar di bagi menjadi 3 yaitu : Sabar ketika mendapatkan musibah, Sabar dalam menahan diri untuk tidak melakukan maksiat, dan Sabar dalam ketaatan.
-
Lapang Hati, mempunyai tingkatan yang lebih dari sabar. Dikatakan lapang hati apabila seseorang mau berdamai, menerima takdir Allah SWT, mempunyai hati yang luas, tidak gampang tersinggung dan mudah untuk memaafkan dan mampu menerima kenyataan .
Cara Menuju Pribadi yang Lebih Baik
-
Berniat ikhlas ketika berhijrah, hanya karena Allah
-
Segera mencari lingkungan yang baik dan sahabat yang shalih
-
Menguatkan fondasi dasar aqidah dan mengilmui makna syahadat dengan baik dan benar
-
Mempelajari Alquran dan mengamalkannya
-
Berusaha tetap terus beramal walaupun sedikit
-
Senantiasa berdoa
Dengan memahami makna Hijrah yang sesungguh nya akan membawa kita menjadi pribadi yang lebih baik. Dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan keistiqomaan kepada kita semua agar terhindar dari tipu daya syaitan.
Editor: Marviarum Geotemi